Kaum muslimin menyerang dan mengepung benteng-benteng Yahudi Khaibar yang berjarak beberapa 160km di luar kota Madinah, tetapi mereka belum berhasil mengalahkan musuh hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Besok akan kuserahkan bendera perang (Ar Rayah) ini kepada seseorang yang Allah dan Rasul mencintainya dan dia pun mencintai Allah dan Rasul-Nya. Allah akan memenangkan kaum muslimin lewat tangannya”
Maka para sahabat bergembira dengan kabar ini dan semua berharap agar bendera tersebut akan diserahkan kepadanya, hingga Umar radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku tidak pernah berambisi terhadap kebesaran, kecuali pada waktu ini”
Pada pagi hari itu para sahabat bergegas berkumpul di hadapan Rasulullah. Masing-masing berharap akan diserahi bendera komando.
Akan tetapi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Dimanakah ‘Ali?” Mereka menjawab, “Dia sedang sakit mata, sekarang berada di perkemahannya.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Panggillah dia.” Maka mereka memanggilnya.
Ali radhiallahu ‘anhu datang dalam keadaan sakit mata, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meludahi matanya dan sembuh seketika, seakan-akan tidak pernah merasakan sakit.
Beliau menyerahkan panji Arrayah dan berwasiat kepadanya, “Ajaklah mereka kepada Islam sebelum engkau memerangi mereka. Sebab, demi Allah, seandainya Allah memberi hidayah seorang di antara mereka lewat tanganmu maka sungguh itu lebih baik bagimu daripada onta merah (harta bangsa Arab yang paling mewah ketika itu).” (HR. Muslim)
Sumber : @Line Teladan Rasulullah